Masihkah Mungkin Indonesia membantu Palestina


Tragedi Palestina terulang kembali. Alkisah tiga orang pemuda negara facebook main-main ke negara barokah. Entah ada alasan apa tiba-tiba para preman negara barokah menahan tiga pemuda tersebut. menangkapnya hidup-hidup , menyekapnya dan pada akhirnya membunuhnya. selang beberapa minggu kemudian mayat mereka diketemukan oleh pihak negara facebook.

Mereka geram dan tidak terima akan hal ini lantas setelah menguburkan teman mereka maka mereka balas menculik beberapa orang muda dari negara barokah. Tentu saja karena mereka balas dendam maka akhirnya dibunuhnyalah orang yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa ini .

mengetahui hal itu negara barokah tidak terima maka terjadilah perang saling lempar granat dan bom molotov di kedua belah pihak. Maka jadilah headline news di beberapa portal berita yang menayangkan kekejaman dari negara facebook maupun protes yang berkelanjutan agar negara facebook yang ternyata jago tawuran tersebut untuk menghentikan aksinya.

demikianlah gambaran dari situasi perang antara negara Palestina dan Israel yang terjadi (negara Facebook= negara Israel; negara barokah =negara Palestina). Sebagaian menyalahkan pihak negara Israel namun tak sedikit yang menuding negara Palestina sebagai biang kerok dari perang mengerikan ini.

sampai-sampai Ronaldo yang merupakan icon dunia persepakbolaan menolak untuk bertukar baju dengan pemain Israel.

Lantas timbul pertanyaan yaitu Apakah Indonesia benar-benar akan membantu negara Palestina dalam hal ini mengingat Palestina merupakan saudara "iman" bagi Indonesia?

kalaupun pertanyaan ini dijawab dengan kata "iya Indonesia sanggup" maka tentu satu pertanyaan ini juga harus dijawab yaitu " apa masih mungkin Indonesia membantu Palestina??"
mengapa pertanyaan kedua ini harus muncul ?

karena Indonesia baru saja menghadapi pemilu yang menghabiskan dana ratusan milyar yang tentu saja hal ini adalah pengeluaran besar bagi Indonesia sendiri.

Ada juga banyak rakyat Indonesia yang saat ini mengalami kemelaratan dan kemiskinan yang dampaknya lebih hebat dari perang yaitu penyakit dan kebobrokan moral.

dilain pihak masih banyak anak-anak jalanan yang masih mengamen di setopan lampu lalu lintas dengan usia 7 tahunan.

belum lagi korupsi-korupsi yang sangat merugikan negara dan sangat bisa membuat defisit anggaran belanja negara.

di samping itu situasi memanas dari hasil quick count pemilu juga masih kita rasakan dampaknya hingga kini.

belum lagi persoalan-persoalan lain yang lebih hebat dampaknya seperti bencana alam dll yang harus segera tertangani dengan baik dan segera.

maka sekali lagi pertanyaan ini harus dijawab yaitu masihkah layak Indonesia membantu Palestina yang sedang berperang ini?????

satu jawaban pasti bahwa Indonesia seHARUSnya sangat mungkin dan pasti bisa membantu Palestina . mengapa demikian ?? karena selain alasan kemanusiaan dan persaudaraan bisa jadi Indonesia adalah satu-satunya negara "muslim" terbesar di dunia yang diharapkan bantuannya bagi Palestina dalam hal diplomasi.Presiden SBY dalam akun facebooknya memberikan instruksi kepada menteri luar negeri untuk melakukan langkah diplomatik ke PBB,OKI dan GNB agar segera membantu Palestina.

Dan justru melalui kerelaan Indonesia inilah maka persoalan-persoalan yang tadi sudah disebutkan di atas akan dapat terselesaikan.

mengapa demikian ? coba kita lihat hal ini : Kalau di dalam hukum ekonomi maka akan dapat disimpulkan bahwa ketika kita memberi maka akan kehilangan . Namun dalam rumus hukum agama apapun maka justru ketika kita memberi maka akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang kita berikan.

Nah Bukankah Indonesia ini dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi hukum agama.

Maka inilah suatu dasar bagi Indonesia untuk "memberi" bagi Palestina agar mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang Indonesia berikan. Yaitu berupa penyelesaian masalah -masalah yang saat ini melanda Indonesia. membantu untuk Palestina akhirnya harus menjadi "kewajiban" bagi Indonesia jika ingin negaranya maju. dan tentu saja Indonesia tidak layak untuk membantu Palestina jika;
1. Bantuannya hanya akan menyebabkan fanatisme dan kebencian sempit bagi rakyat Indonesia dalam hal agama dan suku maupun ras.
2. bantuannya ditujukan untuk sekedar pencitraan bagi Presiden saja
3. Alasan membantu hanya karena saudara "seiman" saja yang mana hal ini akan merambah kepada terorisme

maka mari renungkan hal ini dari sudut kemanusiaan dan bukan agama............JC



No comments:

Post a Comment