hasil quick count Prabowo menang adalah benar


tidak disangkal lagi bahwa ternyata ada 2 hasil quick count. yaitu quick count versi "Prabowo menang" dan quick count versi " Jokowi menang" . Lantas mana yang benar ?

Bisa disimpulkan bahwa quick count versi "Prabowo menang" adalah benar. kebenaran ini terungkap karena lembaga survey yang mengakuinya adalah 4 lembaga yang mana lembaga ini sudah mendapat pengakuan yang sah dari pemerintah. Tentu saja kemenangan ini bukanlah kemenangan yang mutlak atau absolut mengingat bahwa hasilnya masih "quick" dan bukan real. Jadi akan sangat di"benar"kan bagi lembaga survey itu untuk memenangkan Prabowo asalkan tidak dilakukan dengan metode yang ngawur dan tentu saja ada keterangan "quick"

Hal yang harus kita perhatikan adalah metode penghitungannya. Kalau ditotal kira-kira ada 11 lembaga survey yang melakukan quick count terhadap hasil pilpres. Maka tentu saja mereka melakukan metode atau rumus yang berbeda-beda. Dan hasil metode itulah yang akhirnya membawa hasil "menang sementara" bagi Prabowo maupun Jokowi. Hasil yang tidak sama ini mestinya harus disikapi dengan cara berpikir yang bersifat menganalisa dan bukan menyimpulkan.

Yang jadi persoalan sekarang adalah sikap dari para penggemar Jokowi itu. kenapa disiebut "penggemar?" karena mereka itu sukanya hanya mem"bully" Prabowo terkait dengan hasil quick count tersebut. mereka tidak terima kalau Prabowo sujud syukur atas hasil quick count. mereka sukanya mengolok-olok di dunia maya dan tentu saja tidak akan terima jika Jokowi kalah!!!!. Penggemar memang tidak sama dengan pengikut tentunya.

Terkait Sujud syukurnya Prabowo maka  itu belum tentu bicara mengenai klaim kemenangan. Bisa jadi sujud syukurnya itu bicara mengenai kondisi pilpres yang aman dan meriah. Atau sujud syukur  untuk memohon kepada Allah agar dia bisa menang. Nah bukankah ini sikap yang baik. Ini sikap yang elegan dan bermartabat karena selalu ingat Allah atas kondisi dan berita yang didengarnya sekalipun itu mungkin berita palsu. Bukan malah pamer dengan klaim kemenangan yang masih ada salahnya.

maka dapat disimpulkan bahwa sah-sah saja jika Prabowo Hatta merasa percaya diri dengan hasil quick count tersebut. Ini adalah hak politik mereka. Ini adalah expresi demokrasi mereka dan seharusnya tidak ada yang boleh menyalahkan atau mengoloknya. Sebab kalau demikian maka dimanakah rumus demokrasi mengenai kebebasan dalam expresi politik ini bisa dilaksanakan. akankah negara ini menjadi negara diktator yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi setiap orang untuk membunuh atau mem"buly" expresi politik seseorang?

Lain halnya jika ternyata dalam hasil real count tgl 23 juli nanti yang sudah resmi diumumkan KPU , mendapat tanggapan negatif dari Prabowo Hatta. Jadi jika Jokowi menang dan Prabowo Hatta melakukan
tindakan anarkis dimana-mana, nah kalau kondisi ini memang terjadi maka bolehlah kita mengkritik mereka bahkan setiap warga negara indonesia berhak untuk menangkap dan mempidanakan Prabowo Hatta. Karena telah melanggar asas demokrasi Indonesia melalui pemilu.

Tapi akankah ini terjadi???? percayalah hal ini tidak akan terjadi mengingat Prabowo adalah seorang negarawan yang handal dan Indonesia sudah menjadi negara yang kuat secara militer dengan pemimpinnya adalah " bukan Prabowo"

mari berpikir cerdas ........Jc

No comments:

Post a Comment